Amalan-Amalan Saat Hamil

Kajian tanggal 2 Mei 2013 @ Mushola Al Mushlihin

oleh Ust. Abdurrahman Assegaf

Beberapa amalan yang hendaknya dilakukan saat hamil, baik bagi sang istri maupun suami, yaitu:

Pertama, Memperbanyak Istighfar

Allah subhanahu wata’ala berfirman:

“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu…” (QS. Nuh: 9-12)

images

(sumber gambar)

Kedua, Perbanyak Syukur atas kenikmatan ini agar Allah subhanahu wata’ala menambah kenikmatan berupa kesehatan dan anak-anak yang shalih/ah, yaitu syukur dalam hati, lisan, dan perbuatan, salah satunya dengan memperbanyak qiyamul lail. Sebaiknya tidak banyak mengeluh ketika hamil, harus senantiasa bersyukur.

Ketiga, Melakukan Proses Tarbiyah Sejak Anak Dalam Kandungan, seperti:

  • Menjaga perilaku dan perkataan
  • Menjaga ibadah fardhu dan sunah
  • Memperbanyak tilawah Al Quran dan berzikir; Nabi Zakaria ‘alaihissalam ketika mendengar kabar kehamilan istrinya:

“Maka ia (Nabi Zakariah alaihissalam) keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka, ‘Hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang.” (QS. Maryam: 11)

Keempat, Perbanyak Doa

Contoh doa yang dapat diamalkan:

  • Doa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam:

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami, pasangan-pasangan kami, dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam  bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Furqan: 74)

  • Doa Nabi Zakaria ‘alaihissalam:

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاء…

“Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang (keturunan) anak yang baik, sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa”. (QS. Al Imran, 38)

Tentu doa di sini tidak terbatas pada doa-doa di atas. Doa yang dipanjatkan boleh yang ada di Al Quran, hadits, maupun dari ‘ulama.

Allahua’lam bish shawab