Nubuat dalam Al Qur’an

Bismillahirrahmanirrahim..

Mengingat-ingat lagi bagaimana mengoperasikan wordpress ini, sudah banyak berubah ya. Dulu ceritanya pindahan dari Multiply ke WordPress. Mana nih suaranya MP-ers? 😀


قُلْ لَّا يَعۡلَمُ مَنۡ فِى السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ الۡغَيۡبَ اِلَّا اللّٰهُ‌ؕ وَمَا يَشۡعُرُوۡنَ اَيَّانَ يُبۡعَثُوۡنَ

Artinya :”Katakanlah (Muhammad), ‘Tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah. Dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan.'” (QS. An Naml: 65)

Udah jelas tu, … mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah. Jadi, hal-hal gaib itu ya hak prerogatif Allah. Nah, ayat-ayat Al Quran ada yg turun sebelum hal-hal yang disebutkannya terjadi, contohnya:

  1. Kematian Abu Lahab dan Al Walid dalam kekafiran

Ada yang belum kenal Abu Lahab? Dia adalah paman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang menentang dakwah beliau. Allah azza wa jalla menurunkan ayat-ayat khusus tentangnya, yaitu QS. Al Masad/Al Lahab. Ayat ke-3 berbunyi:

سَيَصْلَىٰ نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ

Artinya : “Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.” (QS. Al Masad :3)

Ayat ini turun 10 tahun sebelum kematian Abu Lahab.

Sementara Al Walid bin Al Mughirah, adalah ayah dari Khalid bin Walid. Dia pernah mengatakan, “Alquran ini adalah sihir yang dipelajari. Muhammad mempelajarinya dari orang lain.”

Setelah kejadian tersebut, turunlah QS. Al Muddatsir: 11. Lebih lanjut dalam QS. Al Muddatsir: 26, Allah telah memvonis Al Walid sebagai penghuni neraka.

سَأُصْلِيهِ سَقَرَ

Artinya: “Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar.” (QS. Al Muddatsir: 26)

Tepat seperti apa yang diberitakan oleh Al Quran, mereka berdua meninggal dalam keadaan kafir.

to be continued ..

Kenapa Ikut Pelatihan Jurnalistik?

Latar Belakang

No no no, jangan dibikin kayak karya tulis gitu dong. Gak usah sok kangen sama nulis skrip*si.

Jadi begini ceritanya…haha gak jadi cerita udah pada rapi-rapi mau pulang.

Kapan-kapan lanjut lagi yes!

Posting Lagi

Posting geje ah, dalam rangka mengusir laba-laba yang menghuni blog aku. HUSH HUSH semuahh.

Udah gini aja.

BYE.

Muhammad Shalih Umar

sudanMuhammad Shalih Umar adalah seorang pemimpin pergerakan Islam di Sudan, perintis utama Revolusi Oktober 1964, dan menteri di Pemerintahan Revolusi. Beliau dibesarkan dalam asuhan dakwah Islam. Sejak masih di bangku sekolah, beliau sudah menjadi da’i dengan wawaan yang luas dan menjadi penentang pernyataan orang-orang komunis dan kaum sekuler di setiap seminar dan dialog yang diselenggarakan di perguruan tinggi.

Saat dipilih sebagai pemimpin pergerakan Islam di Sudan, tampaklah kepiawaiannya dan kelayakannya sebagai pemimpin dan keluwesannya dalam menangani masalah. Di akhir 1960-an, anggota pergerakan Islam Sudan ikut serta dalam penyerangan Israel di perbatasan. Mereka memasuki peperangan sengit dengan Yahudi. Beberapa Ikhwan mati syahid dan banyak pula yang terluka. Namun, mereka berhasil memberi pukulan telak kepada Yahudi.

Bersamaan dengan pertempuran di Palestina, pemerintah diktator Sudan berlaku zalim kepada masyarakatnya. Rumah-rumah beserta penghuninya dihancurkan dan kantong-kantong Islam dibombardir dengan pesawat tempur. Mendapat kabar demikian, Muhammad Shalih Umar beserta rekan-rekan izin pulang ke Sudan untuk memerangi thagut. Mereka memasuki kancah pertempuran di Pulau Aba. Di sana, Muhammad Shalih Umar menemui syahidnya.

Muhammad Shalih Umar adalah tokoh berbudi halus, lembut, berpendirian kokoh, tegar di pertempuran, cerdik di permainan politik, dan tidak mudah tertipu kata-kata indah dari para politikus. Beliau memburu syahid di Palestina, tetapi Allah mengkaruniakan syahid di Sudan.

 

***

Diringkas dari buku Mereka yang Telah Pergi, Abdullah Al ‘Aqil.

Pumping Lagi

Setelah berhenti beberapa bulan dari aktivitas pumping karena hamil anak kedua dan hasil pumping yang jauuuuh dari cukup untuk Khalid, akhirnya sekarang saya pumping lagi. Alhamdulillah Medela Swing masih setia menemani, tadinya saya berencana membeli alat pompa baru yang bisa langsung memerah dua sisi, tapi niat itu saya urungkan karena saya pikir, mau dikemanakan pompa yang lama? Lagi pula kondisinya masih sangat baik.

Kegiatan pumping untuk anak ke-2 ini cukup berbeda dengan jamannya Khalid. Dulu saya masih ngantor, dan sekarang tugas belajar alias kuliah. Bersyukur banget di kampus ada ruang laktasi-nya. Meskipun tidak seluas ruang laktasi kantor, tapi masih cukup nyaman. Yang disayangkan cuma kulkasnya yang bagian bawah kurang dingin, jadi semua ASIP, ice gel, dan pompa masuk ke freezer. Bayangkan kalau di kampus lagi ada diklat juga. Waaahh penuh sesak freezernya.

Hmm, pumping untuk Hafiy ini saya lebih semangat daripada pumping untuk Khalid karena memang sudah cukup pengalaman. Selain itu, kondisi lain-lain juga sangat mendukung. Semoga bisa ng-ASI sampai 2 tahun ya, Nduk. Semangat! Juga buat ibu-ibu lain yang sedang dalam masa menyusui..go go go!